Label:

Kuliah Di Tengah Liburan

Heuu...Senen en selasa ini berasa lelah skali! Di saat sy sedang terkena sindrom bete saat PMS dan sering sensitif disebabkan pengaruh hormon, sy harus mengikuti kuliah umum di kampus Paingan (FYI, kampus sy yang di Mrican). Acara ini namanya PPKM (Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa). Hoho...

Langsung tampak senyata-nyatanya wajah para Mrican-ers yang terpukau dengan gemilang kemegahannya gedung Paingan. Bahkan di hari pertama teman sy, Monik (Money), mengajak sy dengan semangat untuk mencuba lift di sana. Sy juga semangat sih. Tapi akhirnya gak jadi naek, haha...Lalu di hari ke-2, si Fidelis (Delicious), Yeyen (Yeyenwati), dan Levyn (Levoy) berbinar-binar ingin mencuba fasilitas tersebut dengan alasan uda hari terakhir (rada lebay). Tapi akhirnya kami mengurungkan niat dan kembali berolahraga naek tangga untuk menjaga kelangsingan tubuh kami (kelas sy jauh skali bung! Lantai 4 pulaa...)

Ak dapet kelompok 22. Hari pertama bapak fasilitatornya bernama Pak Nicko. Beliau dosen akuntansi. Kemudian, kakak fasilitatornya adalah Mba Sita. Mereka berdua yang membantu kami dengan sepenuh hati (ceileee...)

Kupikir bakalan ngantuk banget, tapi ternyata asik juga, soalnya emang tema-tema psikologi gitu lah...Dan spesifiknya kami belajar tentang Seven Habits & The 8th Habit-nya Steven Covey. Tapi PPKM 1 ini berpusat pada 3 kebiasaan (dari total 8) dulu.

Okai. Hari pertama kami mendapat pelajaran tentang kebiasaan untuk proaktif. Cukup menarik. Jadi kita punya kebebasan untuk memilih, dan kita yang menentukan ke mana arah dan tujuan hidup kita, jangan sampai orang lain dan lingkungan yang menentukan. Mungkin orang lain dan lingkungan bisa saja mempengaruhi, tapi jangan sampai kita membiarkan diri kita dikendalikan oleh hal-hal tersebut.

Terus, kami juga nonton film berdurasi 42 menit (tapi karena keterbatasan waktu hanya ditayangkan 15 menit) tentang Tony Melendez. Dia seorang pemuda yang tidak memiliki tangan sejak lahir...Bisa kita bayangkan, susahnya hidup yang dia rasakan. Tapi dia tidak gentar menjalani tantangan hidupnya, bahkan mampu memberikan insipirasi dan semangat hidup bagi banyak orang, terutama saat menyaksikan ia menyanyi sambil bermain gitar dengan kedua kakinya.

Hari pertama ditutup dengan tugas refleksi diri. Tugas di masa liburan rasanya nano-nano. Huhu...

Nah. Hari ke-2 temanya juga menohok abis. Tentang mimpi sama prioritas & manajemen waktu. Dosen yang membimbing kami namany Bu Linda, mengajar Sastra Inggris. Yeyenwati heboh banget dah, bertemu dengan sang dosen, hehe...

Waktu ditanya satu-satu tentang mimpi kami, ak jawab, "Sy ingin lagu sy dinyanyikan oleh orang-orang di dunia. Terus juga main musik sambil jalan-jalan keliling dunia." Haha...Rada muluk gak yah? Tapi gak selebay temen sy Yeyen, yang pengen keliling Eropa en menikah dengan bule. Gyahaha...

Weh eh. Tapi gak salah toh, bermimpi besar? No dream too big to have, no beginning too small to do...
Mengutip lagunya Nidji ney:

mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia
pahamilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya


Dan orang-orang besar bisa berhasil karena berawal dari mimpi mereka. Tentu mereka juga sungguh-sungguh berusaha dalam melangkah untuk mencapai mimpi-mimpi itu.

Terus, tentang prioritas & manajemen waktu, ak belajar biar gak buang-buang waktu dengan percuma lagi. Terutama, gak nunda pekerjaan lah. Kaitannya erat dengan prioritas gitu, jadi mengutamakan yang penting (mendesak) dulu...Ibaratnya, kayak sebuah gelas yang berisi pasir, sejumlah kelereng, dan bola ping pong. Kalo kita pengen masukkin semuanya ke dalem gelas dengan gampang, yang pertama jelas dari bola ping pong yang paling besar, terus kelereng-kelereng yang lebih kecil, dan yang terakhir baru pasir (yang tentu bisa mengisi celah-celah di antara bola dan kelereng, kan?)

Artinya, bola itu sebagai kepentingan kita yang paling mendasar, lalu kelereng-kelereng adalah kepentingan-kepentingan lain yang mendukung, dan pasir sendiri adalah hal-hal kecil yang tidak terlalu penting...

So far acara ini sarat informasi lah. Banyak kisah hidup yang bisa kami petik hikmahnya. Nambah wawasan dan nambah temen. Temen-temen yang gokilwati.

Ngomong-ngomong ada kejadian gokilwati juga. Waktu pada istirahat sambil nge-snack, ak sendirian ngibrit ke WC. Tak tertahankan lah. Entah dibutakan oleh mantra apah, mata sy jadi blawur saat melihat lambang gender di WC. Biasa tuh, gambar cewe pake rok en cowo pake celana. Tapi saking bruwetnya indera penglihatan sy, bisa-bisanya si cowo pake rok (loh??), jadi dengan pedenya sy masuk ke sono. Dan terkejutlah sy, saat mendengar suara pria, "Lho, kamu kok masuk WC cowo?"

Heh?!

Dengan tampang innocent sy gak percaya, "Masa' sih?" tapi akhirnya keluar juga. Si cowo ketawa abis-abisan. Dan sy baru sadar, sepertinya itu temen kelompok sy. Duh! Tapi wajah memerah sy langsung sy spidol dengan warna kuning cerah, lalu beraktivitaslah sy di tempat di mana semestinya sy berada. Untungnya, waktu kembali ke kelas, cowo itu gak nyinggung apa-apa. Haha...Bagus lah.

Hari ke-2 selesainya sore-sore gituh. Puas bener! Blenger dah...

Oya. Ak juga belajar, dalam meraih mimpi penting banget untuk menjaga relasi dengan ortu kita. Mungkin kalo kita punya sebuah dendam (yang tumbuh dari rasa sakit hati), jangan sampe membekas dalam hati kita, pasalnya itu bisa jadi bumerang yang mencelakakan kita nantinya. Seperti kisah nyata tentang seorang anak yang sebenernya sangat cerdas dan cemerlang otaknya, namun ayahnya selalu bilang kalo dia adalah anak yang bodoh. Sampe si anak dendam dengan sang ayah.

Si anak sering ikut kompetisi (tanpa sepengetahuan ayahnya) dan juara, tapi ia selalu gak pernah mengambil hadiahnya. Dan waktu menjalankan skripsi, dosen pembimbingnya begitu terkesima dan menyuruhnya untuk melanjutkan menulis semaunya saja (karna memang tulisannya sempurna). Tapii, si anak akhirnya tidak melanjutkan skripsinya. Ia meninggalkan kuliahnya begitu saja. Karna apa? Karna perasaan dendam terhadap ayahnya itu. Selain itu, ia juga membutuhkan sebuah pengakuan yang tulus dari ayahnya. Namun ia gak pernah mendapatkannya.

Akhirnya, penyesalan lah yang terjadi. Ia menuai apa yang telah ditaburnya itu...Huhu...

Tapi, hubungan mereka bisa membaik saat si anak mengirimkan sebuah SMS (yang mungkin terasa janggal oleh kita yang gak terlalu dekat dengan ayah kita) yang berisi, "Papa, aku sayang sama Papa."

Hiks...Co cweet! Sejak itu si anak dan ayahnya berdamai. Gak ada dendam-dendaman lagi!

Duh, ak kok jadi ngelantur yah ngomong-ngomong? Haha...

Moga-moga hal-hal yang kudapet tadi gak terbuang sia-sia. Mohon dukungan doanya supaya sy bisa berubah dan bisa jadi pelaku perubahan juga...Dan smoga posting-an ini juga membawa dampak positif buat kalian yang membacanya. Cap cuz!

5 komentar:

chiaphuu-phuuchia mengatakan...

Ealah... Akhirna Q pny teman yg kul. di kala yg lain libur... T^T Q sedih ni... UAS aja belon, uda hrs remidi...

Unknown mengatakan...

heheh..
iye je. walo tmptQ bkn kuliah beneran, tp teuteup ajah bikin hari lbur brkurang, hhe..
wah, smangat yah tmn!
hajarr!
ak tw km pasti bs..hho.

panzher mengatakan...

hem....
jgn bLng w Lebay ye...
w cma mo bLng Lw w n9fans ma Lo
by panzher ank UNSRI (universitas sriwijaya)

panzher mengatakan...

hem....
jgn bLng w Lebay ye...
w cma mo bLng Lw w n9fans ma Lo
by panzher ank UNSRI (universitas sriwijaya)

panzher mengatakan...

g!le gw suka bgt bc^na
gw tng2u yg slnjutnya . . . ?
by panzher ank (unsri)